Reggae adalah suatu aliran
musik yang awalnya dikembangkan di Jamaika pada akhir era 60-an. Jamaika adalah
salah satu negara penghasil bauksit terbesar di dunia.
Dalam urutan dunia lainnya negara ini masih long pada kelas menengah ke
bawah. Jamaika berada pada urutan pulau terbesar setelah Kuba dan ispaniola di Laut Karibia, Amerika Tengah. Sekalipun
kerap digunakan secara luas untuk menyebut hampir segala jenis musik Jamaika, istilah
reggae lebih tepatnya merujuk pada gaya musik khusus yang muncul ngikuti
perkembangan ska dan rocksteady. Reggae berbasis pada gaya ritmis yang
bercirikan aksen pada off-beat atau sinkopasi, yang disebut sebagai skank. Pada umumnya reggae memiliki tempo
lebih lambat daripada ska aupun rocksteady. Biasanya dalam reggae terdapat
aksentuasi pada ketukan kedua dan keempat pada setiap bar, dengan gitar rhythm
juga memberi penekanan pada ketukan ketiga; atau menahan kord pada ketukan kedua sampai ketukan
keempat dimainkan. Utamanya "ketukan ketiga" tersebut, selain tempo
dan permainan bassnya yang kompleks yang membedakan reggae dari rocksteady,
meskipun rocksteady memadukan pembaruan-pembaruan tersebut secara terpisah. Sederet band Reggae Indonesia yang fenomenal
dan sampai sekarang masih bias dinimati masyarakat sangat berkontribusi besar
bagi masyarakat penikmat music jenis ini. Beberapa nama yang terkenal dalam dunia musik
Reggae dan sub-ragamnya Indonesia antara lain jawaika, D'riie Ambazsador,Tony Q
Rastafara, Souljah, Ras Muhamad, Joni Agung (Bali), New Rastafara,Songket Reggae (Yogyakarta),Marasta (Yogyakarta),Mbah Surip (Mojokerto),Marapu (Yogyakarta/Waingapu, Sumba Timur) dan Lapiezt Legiet(Magelang). Sekitar
tahun 1986 musik Reggae mulai dikumandangkan di Indonesia, band tersebut adalah barbet comunity, Black Company sebuah band dengan genre Reggae,
beberapa tahun kemudian muncul Asian Roots yang merupakan turunan dari band
sebelumnya, kemudian ada Asian Force dan Abresso, Jamming.